Tuesday, March 13, 2012
Etnis Cina Lasem
Indonesia merupakan negara yang masyarakatnya majemuk. Masyarakat majemuk merupakan masyarakat yang terbagi-bagi dalam sub-sub sistem yang berdiri sendiri-sendiri dan terikat kedalam ikatan primordial. Keanekaragaman masyarakat Indonesia dapat dilihat dari etnis, agama, adat-istiadat, dan lain sebagainya. Etnis Tionghoa adalah salah satu bagian dari keanekaragaman penduduk Indonesia. Etnis Tionghoa atau lebih dikenal sebagai orang Cina sampai sekarang ini merupakan kaum minoritas. Namun demikian, kaum ini memiliki peran aktif dan berhasil dalam perekonomian Negara Indonesia.
Orang Cina pertama kali datang ke Indonesia adalah para pendeta agama Budha yaitu Fa Hien dan Hwui Ning, mereka singgah di pulau Jawa. Namun pada waktu itu, tidak ada orang Cina yang tinggal di pulau Jawa. Ketika orang-orang Fuhien dari Canton pergi ke pulau Jawa untuk mencari rempah-rempah, mereka banyak menetap di daerah pelabuhan pantai utara jawa.
Kedatangan orang-orang Cina ke pulau Jawa dapat diketahui dari perjalanan yang dilakukan oleh Laksamana Cheng Ho ke berbagai wilayah di pulau Jawa pada awal abad ke-14. Kapal-kapal yang berlayar berasal dari negara-negara asing, termasuk Cina yang mendarat di Tuban, Gresik, dan Majapahit. Pada masa itu, Lasem termasuk bagian dari kekuasaan Majapahit. Hal ini menyebabkan Lasem menjadi tempat tinggal bagi beberapa orang Cina yang bekerja sebagai penjaga gerbang, orang sampan, maupun pedagang-padagang.
Lasem merupakan sebuah kota kecil di pesisir utara Jawa Tengah yang terletak diantara kota Rembang dan Tuban. Lasem mempunyai sejarah panjang tentang perkembangan etnis Cina. Di sinilah bangsa Cina pertama kali mendarat di pulau Jawa. Lasem, sesungguhnya merupakan Tiongkok berskala kecil.
Kedatangan orang Cina di Jawa, terutama di Lasem dan beberapa tempat lain di wilayah ini melahirkan kebudayaan baru. Kebudayaan ini merupakan intisari dari adat-istiadat Cina yang kemudian diadopsi menjadi adat daerah yang tidak luntur dari budaya Tionghoa sendiri. Masyarakat Cina di wilayah Jawa terutama di Kecamatan Lasem lebih membaur dibandingkan dengan masyarakat Eropa. Hal ini dipengaruhi oleh komunikasi yang baik dari masyarakat lokal dengan masyarakat Tionghoa sendiri. Masyarakat Jawa menganggap masyarakat Cina sebagai pedagang yang ulet dan terampil sehingga banyak pedagang lokal yang meniru cara berdagang masyarakat Cina.
Para imigran Cina yang telah menetap selama lebih dari dua atau tiga generasi dan berbaur dengan penduduk setempat menjadi terbiasa dengan bahasa dan adat-istiadat dimana mereka berada. Para imigran Cina yang telah berbaur dengan penduduk setempat tersebut kemudian mempunyai perhatian yang cukup besar pada kebudayaan lokal dan perkembangan perekonomian daerah dimana mereka menetap. Hal tersebut dapat tercermin dalam berbagai aspek kesenian Jawa. Pengaruh dalam kesenian Jawa tampak jelas pada seni batik, khususnya pola dan ragam hias dan warna yang digunakan, seperti dapat dijumpai pada batik Cirebon, Pekalongan, dan Lasem. Sejumlah orang Cina yang berasal dari keluarga Cina yang telah cukup lama menetap dan berbaur di Jawa, kemudian ada yang berkembang menjadi ahli seni dan pelindung kesenian Jawa, bahkan ada dari mereka yang terjun menjadi penulis jawa.
Gelombang migrasi orang-orang Cina yang ke Indonesia meningkat pesat sejak abad ke-19. Seiring perkembangan jaman, dikarenakan adanya pembagian stratifikasi sosial berdasarkan kriteria ras, maka keberadaan etnis Cina di Indonesia membentuk suatu kelompok masyarakat yang bertempat tinggal dalam suatu kawasan yang disebut “ kampung pecinan “. Etnis Cina di kawasan pecinan Lasem mempunyai keunikan, karena memiliki kebudayaan, kepercayaan, dan agama yang berbeda dengan masyarakat pribumi atau Jawa, Namun mereka dapat hidup berdampingan secara harmonis tanpa ada perselisihan
Dalam pembaurannya masyarakat Cina di Lasem sangat menghormati adat-istiadat penduduk asli, begitu juga hal yang sama dilakukan penduduk asli sehingga terjalinnya hubungan yang baik antara etnis Cina di Lasem dan penduduk asli.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment